Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan
kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena
adanya kelenjar keringat
(kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan
lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat
mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan
spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi
menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif
membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.
Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh
darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000
ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat
mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah
sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi
aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar
keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara
penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita
tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar
keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini
darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya
keringat dikontrol oleh hipotamulus.
Dialisis adalah proses perpindahan molekul
terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi
pada membran
semi-permeabel.[1] Molekul terlarut yang berukuran lebih kecil dari pori-pori
membran tersebut dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang lebih besar akan
tertahan di dalam kantung membran.[1] Selulosa
adalah salah satu jenis materi penyusun membran dialisis yang cukup umum
dipakai karena bersifat inert untuk berbagai jenis senyawa atau molekul
yang akan dipisahkan.[1] Laju difusi ditentukan oleh beberapa kondisi:
- Konsentrasi
molekul pelarut yang akan keluar dari kantung dialisis. Jika konsentrasi
molekul terlarut di lingkungan lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di
dalam kantung dialisis maka laju difusi akan semakin cepat.[1]
- Luas
permukaan kantung dialisis. Semakin luas permukaan membran yang digunakan
maka laju difusi akan semakin cepat.[1]
- Volume
pelarut. Jika rasio luas permukaan membran dengan volume pelarut besar
maka laju difusi akan berlangsung dengan cepat karena molekul terlarut
dapat berdifusi dalam jarak yang dekat.[1]
Metode dialsis banyak digunakan dalam pemurnian protein
(terutama enzim).[2]
Dalam proses ini, dialisis digunakan untuk menghilangkan molekul garam,
seperti amonium sulfat, sebelum dilanjutkan dalam proses pemurnian berikutnya
ataupun pada tahap akhir pemurnian.[2] Dialisis juga banyak digunakan dalam proses pencucian darah
pada pasien penderita gagal ginjal.[3] [4] Untuk kasus ini, peranan ginjal untuk menghilangkan senyawa
beracun, garam dan air
berlebih digantikan dengan sistem buatan.[3] Hemodialisis
adalah metode pencucian darah dengan menggunakan mesin, sedangkan dialisis
peritoneal menggunakan membran peritoneal yang berlokasi di daerah perut
untuk menggantikan peranan ginjal.[3]
Proses Pembentukan Keringat. Bila suhu tubuh kita meningkat
atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit
akan melebar. ...
----------------
Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah sodium klorida. Kandungan ini merupakan bahan utama garam dapur, sehingga keringat terasa asin. Selain itu, juga terdapat beberapa bahan lain yang mengeluarkan aroma, seperti metilfenol.
Pada manusia, keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh. Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas, atau ketika otot memanas karena bekerja keras, keringat dihasilkan.
Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual, serta menurun dalam keadaan demam. Hewan-hewan yang memiliki sedikit kelenjar keringat, seperti anjing, menurunkan temperatur tubuh dengan membuka mulutnya sambil menjulurkan lidah, sehingga air menguap dari rongga mulut dan pharynx-nya. Hewan primata dan kuda, memiliki kelenjar keringat di ketiak seperti pada manusia.
----------------
Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Kandungan utama dalam keringat adalah sodium klorida. Kandungan ini merupakan bahan utama garam dapur, sehingga keringat terasa asin. Selain itu, juga terdapat beberapa bahan lain yang mengeluarkan aroma, seperti metilfenol.
Pada manusia, keringat dikeluarkan untuk mengatur suhu tubuh. Penguapan keringat dari permukaan kulit memiliki efek pendinginan karena panas laten penguapan air yang mengambil panas dari kulit. Oleh karena itu, pada cuaca panas, atau ketika otot memanas karena bekerja keras, keringat dihasilkan.
Keringat meningkat dalam keadaan gugup dan mual, serta menurun dalam keadaan demam. Hewan-hewan yang memiliki sedikit kelenjar keringat, seperti anjing, menurunkan temperatur tubuh dengan membuka mulutnya sambil menjulurkan lidah, sehingga air menguap dari rongga mulut dan pharynx-nya. Hewan primata dan kuda, memiliki kelenjar keringat di ketiak seperti pada manusia.